Selasa, 17 Mei 2016

LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN KEDELAI (SUSU BUBUK KEDELAI)



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Kedelai termasuk dalam famili Leguminosae, subfamili Papilinoideae, genus Glycine, dan memiliki nama latin Glycine max. Kedelai merupakan tanaman merambat, buahnya berbentuk polong dengan jumlah biji 1-4 butir per polong. Polong kedelai berwarna kuning kecokelatan dan kulitnya berbulu bila sudah kering, polong mudah pecah dan melentingkan bijinya. Biji kedelai berbentuk bulat lonjong. Berat biji kedelai bermacam-macam. Kedelai dikatakan berbiji besar bila bobot 100 bijinya lebih dari 13 g, berbiji sedang bila bobot 100 bijinya 11-13 g, dan berbiji kecil bila bobot 100 bijinya antara 7-11 g.


Di Indonesia, kedelai digolongkan berdasarkan umur dan warna bijinya. Warna biji kedelai dibagi menjadi 4 macam, yaitu kuning, hitam, cokelat, dan hijau. Kedelai yang biasa digunakan oleh pengrajin tempe sebagai bahan baku utama adalah kedelai kuning perbedaan yang ada pada warna kedelai disebabkan oleh pigmen yang dikandungnya. (Wirakusumah. 2005)
Proses pengolahan kedelai menjadi berbagai makanan pada umumnya merupakan proses yang sederhana, dan peralatan yang digunakan cukup dengan alat-alat yang biasa dipakai di rumah tangga. Banyak produk makanan yang dibuat dari bahan baku kedelai, di antaranya adalah susu kedelai yang dibuat dari ekstrak kedelai. Kadar protein dan komposisi asam amino serta lemak dalam susu kedelai hampir sama dengan susu sapi. Komposisi itu bergantung pada varietas kedelai dan cara pengolahannya. (Anam Khoirul. 2012)
B.  Maksud dan Tujuan
Maksud           : mengetahui proses pembuatan susu kedelai
Tujuan             : mengetahui pengolahan kedelai menjadi susu kedelai
C.  Prinsip Percobaan

Pembuatan susu bubuk kedelai yang diawali dengan sortasi biji kedelai lalu direndam kemudian pencucian dan pengupasan kulit kedelai lalu dilakukan perebusan selama 30 menit. Kemudian kedelai digiling dan disaring untuk mendapatkan susu kedelai, lalu susu dimasak kurang lebih 900C dan ditambahkan maltodekstrin 10 % sebagai pengisi serta dikeringkan dengan menggunakan metode pengeringan spray dryer. Selanjutnya dikemas dan diberi label.
D.  Manfaat Percobaan
Agar Mahasiswa dapat mengetahui proses pengolahan kedelai menjadi susu kedelai serta dapat memberikan nilai tambah pada kedelai.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.      Teori Umum
Sejak berabad-abad lalu, banyak makanan berbasis kedelai telah dikembangkan dan digunakan oleh masyarakat Cina sebagai bagian dari diet mereka. Banyak juga yang telah diadaptasi dan diperluas penggunannya oleh bangsa Barat, diantaranya adalah susu kedelai. Di negara-negara Barat, susu kedelai digunakan untuk mengatasi malnutrisi pada bayi dan orang dewasa yang menderita alergi, diabetes, dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan pola makan. Susu kedelai dikenal sebagai minuman kesehatan berasal dari pengolahan biji kedelai dengan menggunakan air panas. Susu kedelai adalah produk yang berasal dari ekstrak biji kacang kedelai dengan air atau larutan tepung kedelai dalam air, dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain serta bahan tambahan makanan lain yang diizinkan.
Pengawetan bahan makanan dengan menurunkan kadar air telah dilakukan sejak lama. Secara tradisional, pengeringan dilakukan dengan bantuan sinar matahari tetapi sekarang telah dikembangkan menggunakan berbagai macam metode. Selama pengeringan, bahan makanan kehilangan kadar airnya, menyebabkan kadar zat gizi dalam massa yang tertinggal menjadi lebih tinggi. (Panduan Praktikum Teknologi Makanan dan Minuman. 2014)
Susu kedelai adalah minuman yang terbuat dari kacang kedelai. sebuah emulsi stabil minyak, air, dan protein, diproduksi dengan merendam kedelai kering dan menggiling mereka dengan air. Susu kedelai mengandung proporsi yang sama dari protein susu sapi sekitar 3,5 %, juga 2 % lemak, 2,9 % karbohidrat dan 0,5 % abu. Susu kedelai dapat dibuat di rumah atau dengan mesin susu kedelai.
Susu kedelai memiliki kadar protein dan komposisi asam amino yang hampir sama dengan susu sapi. Keunggulan lain dari susu kedelai dibandingkan susu sapi adalah tidak mengandung kolesterol sama sekali. Namun, kandungan kolesterol pada susu sapi masih tergolong sangat rendah jika dibandingkan bahan pangan hewani lainnya. Susu kedelai mulai populer dikalangan banyak masyarakat sebagai pilihan baru selain susu sapi. Susu kedelai mudah didapat dan murah harganya. Kandungan protein dalam susu kedelai dipengaruhi oleh varietas kedelai, jumlah air yang ditambahkan, jangka waktu dan kondisi penyimpanan, serta perlakuan panas. Semakin banyak jumlah air yang digunakan untuk mengencerkan susu, maka akan semakin sedikit kadar protein yang diperoleh. (Eemoo- Esprit. 2010)

B.       Prosedur Kerja
1.      Tahap pertama yang dilakukan dalam pembuatan susu kedelai adalah dilakukannya sortasi pada biji kedelai tidak cacat, tidak terserang hama, tidak keriput maupun busuk untuk menghasilkan susu kedelai yang enak.
2.      Setelah itu biji kedelai utuh direndam dalam air dengan perbandingan kedelai : air = 1 : 3. Perlakuan ini berfungsi untuk melunakkan biji kedelai serta mengurangi rasa langu.
3.      Biji kedelai yang telah direndam dilakukan pencucian dan pengupasan kulit pada kedelai.
4.      Lalu dilakukan perebusan biji kedelai untuk melunakkan biji dan melemahkan kegiatan enzim lipoksigenase. Lama perebusan sekitar 30 menit.
5.      Tahap selanjutnya adalah proses penggilingan biji kedelai dengan perbandingan kedelai : air = 1 : 3.
6.      Bubur kedelai yang dihasilkan kemudian disaring untuk mendapatkan susu kedelai.
7.      Kemudian susu kedelai tersebut dilakukan pemasakan namun tidak sampai mendidih pada suhu ± 90°C.
8.      Lalu ditambahkan ekstrak jahe dengan konsentrasi 3% serta maltodekstrin 10% sebagai pengisi.
9.      Tahap terakhir adalah pengeringan susu kedelai dengan menggunakan pengering spray dryer dengan suhu inlet 110°C dan outlet 60°C.
10.  Susu bubuk kedelai jahe tersebut dikemas dengan menggunakan pembungkus aluminium foil.







BAB III
METODE PERCOBAAN
A.  Alat dan Bahan
1.      Alat
·      Baskom
·      Saringan
·      Blender
·      Gelas ukur
·      Timbangan
·      Termometer
·      Panci
·      Ayakan
·      Kompor
·      Spray dryer
2.      Bahan
·      Kacang kedelai 1 kg
·      Jahe
·      Gula 100-200 g
·      Garam 15 g
·      Maltodekstrin 10%

B.  Cara Kerja
1.      Siapkan alat dan bahan
2.      Lakukan sortasi pada biji kedelai
3.      Setelah itu biji kedelai direndam dalam air dengan perbandingan kedelai : air = 1 : 3
4.      Kemudian dicuci dan dikupas, dipisahkan dengan kulitnya
5.      Lalu direbus sekitar 30 menit
6.      Setelah itu diblender
7.      Lalu disaring
8.      Kemudian dimasak namun tidak sampai mendidih pada suhu ± 90°C
9.      Lalu ditambahkan ekstrak jahe 3% serta maltodekstrin 10% sebagai pengisi
  




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.  Data Pengamatan
Hasil pengamatan disajikan dalam bentuk gambar:

B.  Pembahasan
Susu kedelai sering ditemui karena memang banyak penjual yang menjualnya baik melalui kios atau keliling. Pembuatannya sangat sederhana dan mudah. Meski biasanya jika bikin sendiri di rumah susunya akan berbau langu, tapi apabila diberi campuran susu kental manis rasanya akaan berubah menjadi sangat nikmat. (Anam Khoirul. 2012)
Susu kedelai merupakan minuman yang bergizi tinggi, terutama karena kandungan proteinnya. Selaitu susu kedelai juga mengandung lemak, karbohidrat, kalsium, phosphor, zat besi, provitamin A, Vitamin B kompleks (kecuali B12), dan air.
Pada pengolahan susu kedelai ini, tahap pertama Dilakukan sortasi dari biji kedelai yang tidak cacat, tidak terserang hama, tidak keriput, dan tidak busuk. hal ini dimaksudkan agar dapat menghasilkan olahan produk susu kedelai yang berkwalitas. kemudian dilakukan perendaman biji kedelai selama kurang lebih 12 jam atau semalam. hal ini di maksudkan agar memudahkan dalam melakulakan pengelupasan kulit dari biji kedelai. namun karena keterbatasan waktu dalam percobaan kali ini, perendaman biji kedelai hanya di lakukan selama kurang lebih 1 jam atau sampai kulit dari biji kedelai bisa terkelupas. kemudian selanjutnya di lakukan pencucian dari biji kedelai yang telah di kupas. hal ini di maksudkan agar biji kedelai bebas dari kotoran dan mikroorganisme lainnya sehingga menghasilkan susu kedelai yang berwarna putih. kemudian biji kedelai di rebus dengan air selama 30 menit yang di maksudkan agar menonaktifkan enzim lipoksigenase yang dapat menyebabkan langu dan juga sebagai tahap untuk melunakkan biji kedelai sehingga memudahkan dalam proses selanjutnya. kemudian biji kedelai ditiriskan dengan maksud agar biji kedelai terpisan dengan air perebusan yang bercampur dengan enzim. selanjutnya biji kedelai diblender dengan perbandingan kedelai : air (1:3). di maksudkan agar mendapatkan sari-sari dari biji kedelai. kemudian di lakukan penyaringan untuk memisahkan susu kedelai dengan residunya. selanjutkan susu kedelai dipanaskan dengan suhu kurang lebih 900 C. di maksudkan agar mendapatkan olahan yang baik dan tidak merusak protein dari susu kedelai. kemudian di kemas pada wadahnya dan di beri label.
pada percobaan kali ini, pengolahan biji kedelai bukan menghasilkan susu bubuk kedelai melainkan susu kedelai cair, karena tahap Spray Dryer tidak di lakukan yang disebabkan  keterbatasan waktu. namun pada percobaan kali ini Hasil susu kedelai  yang diperoleh sangat baik mulai dari rasa dan penampilan yang tidak jauh berbeda dengan susu kedelai yang ada dipasaran.




















BAB V
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa:
1.      Susu kedelai adalah minuman yang terbuat dari kacang kedelai. sebuah emulsi stabil minyak, air, dan protein, diproduksi dengan merendam kedelai kering dan menggiling mereka dengan air.
2.      Langu adalah rasa khas kedelai mentah, yang umumnya tidak disenangi oleh berbagai golongan masyarakat. Timbulnya rasa langu disebabkan oleh kerja enzim lipoksigenase yang terdapat dalam biji kedelai

B.  Saran
Diharapkan agar setiap praktikan dapat aktif dalam percobaan pembuatan susu kedelai sehingga dalam pembuatannya dapat berjalan dengan baik dan efisien.











DAFTAR PUSTAKA
S. Wirakusumah, Dra. Emma. 2005. Tempe makanan “super” asli indonesia. Jakarta : Penebar Swadaya
Panduan Praktikum Teknologi Makanan dan Minuman 2014
Anam Khoirul. 2012. Membuat Susu Kedelai. arulaja22.blogspot.com/. Di akses 24 November 2012
Eemoo-esprit. 2010. Kandungan Gizi Susu Kedelai. eemoo-esprit.blogspot.com/2010/10. Di akses 11 Oktober 2010

Yeast Khamir. 2010. Maltodekstrin. Yisluth.wordpress.com/2010/10/17. Di akses 17 Oktober 2010

PERANAN PEKERJA DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT

PERANAN PEKERJA DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN PERUMNAS WAYHALIM
(Tugas Responsi Pengembangan Masyarakat)


Kelompok 4
1.      Dodi Setiawan              1314071015
2.      Dyah Isworo                1314071017
3.      Esa Filorenchi Pakpahan    1314071020
4.      Fery Yanto                 1314071025
5.      Haposan Simorangkir         1314071027









JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016








I.                   PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang

Secara umum, pengembangan masyarakat meliputi perencanaan, pengkoordinasian dan pengembangan berbagai aktivitas pembuatan program atau proyek kemasyarakatan. Dalam praktiknya, pengembangan masyarakat melibatkan beberapa aktor, seperti Pekerja Sosial, masyarakat setempat, lembaga donor serta instansi terkait, yang saling berkerjasama mulai dari perancangan, pelaksanaan, sampai evaluasi terhadap program atau proyek tersebut. Sesuai dengan diktum pekerjaan sosial, yakni “membantu orang agar mampu membantu dirinya sendiri”, pengembangan masyarakat sangat memperhatikan pentingnya partisipasi sosial dan pemberdayaan masyarakat. Dalam konteks ini, peran pekerja sosial dalam pengembangan masyarakat berpusat pada tiga visi yang dapat diringkas menjadi 3P, yaitu: pemungkin (enabling) pendukung (supporting), dan pelindung (protecting). Prinsip utama peranan ini adalah “making the best of the client’s resources”. Klien dan lingkungannya dipandang sebagai sistem yang dinamis dan potensial dalam proses pemecahan masalah dan pemenuhan kebutuhan sosial., dalam makalah ini saya akan menjelaskan mengenai pengaruh atau peranan seorang pekerja sosial dalam pengembangan masyarakat.

1.2  Tujuan
Tujuan dari laporan ini adalah sebagai berikut
  1. Mengetahui peranan pekerja dalam pengembangan masyarakat menurut para ahli.
  2. Mengetahui hubungan peranan pekerja dengan yang ada di Kelurahan Perumnas Wayhalim dalam pengembangan masyarakat.







II.                TINJAUAN PUSTAKA


2.1  Pengertian Pekerja Sosial

Pengertian pekerja sosial yang dikemukakan oleh Charles Zastrow (1982) dalam Cahyo 2012 sebagai berikut: Pekerjaan sosial merupakan kegiatan profesional untuk membantu individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat guna meningkatkan atau memperbaiki  kemampuan mereka dalam berfungsi sosial serta menciptakan kondisi masyarakat yang memungkinkan mereka mencapai tujuan. Dari pengertian tersebut,  maka seorang pekerja sosial harus bisa menciptakan kondisi masyarakat yang baik dan teratur dalam menjaga setiap keberfungsian elemennya yang menjadi para pemeran berbagai peran yang ada di dalam masyarakat. Menciptakan kondisi masyarakat yang kondusif dengan relasi-relasi yang ada didalamnya untuk bisa memberikan keterikatan di antara para pemegang peran tersebut.


2.2  Pengertian Peran

Definisi peran menurut Kamus Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (1997) dalam Cahyo 2012 adalah seperangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang memiliki kedudukan di masyarakat. Sedangkan menurut Soerjono Soekanto (1990) dalam Cahyo 2012 mendefinisikan peranan sebagai : Suatu konsep perihal apa-apa yang dapat dilakukan oleh individu  dalam masyarakat sebagai suatu organisasi. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi/tempat seseorang dalam masyarakat.
2.3  Fungsi Pekerja Sosial
Heru Sokoco (1995:22-27) dalam cahyo 2012 menjelaskan fungsi dan peran pekerja sosial sebagai berikut :
1.    Membantu orang meningkatkan dan menggunakan kemampuannya secara efektif untuk melaksanakan tugas-tugas kehidupan dan memecahkan masalah-masalah sosial yang mereka alami.
2.         Mengkaitkan orang dengan sistem-sistem sumber
3.    Memberikan fasilitas interaksi dengan sistem-sistem sumber
4.    Mempengaruhi kebijakan sosial
5.    Memeratakan atau menyalurkan sumber-sumber material.





  1. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1  Gambaran Wilayah Kelurahan
Perumnas Wayhalim adalah kelurahan di kecamatan Wayhalim, Kota Bandarlampung, provinsi Lampung, Indonesia. Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan. Dalam konteks otonomi daerah di Indonesia, Kelurahan merupakan wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah kabupaten atau kota. Kelurahan dipimpin oleh seorang lurah yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. Kelurahan merupakan unit pemerintahan terkecil setingkat dengan desa. Berbeda dengan desa, kelurahan memiliki hak mengatur wilayahnya lebih terbatas. Dalam perkembangannya, sebuah desa dapat diubah statusnya menjadi kelurahan. Batas Wilayah kelurahan Perumnas wayhalim adalah  sebagai berikut Sebelah Utara Kelurahan Tanjung Senang, Sebelah Selatan Kelurahan Wayhalim Permai, Sebelah Timur Kelurahan Way Dadi, Sebelah Barat Kelurahan Labuhan Ratu. Dengan luas wilayah 99 ha/m2, dengan luas pemukiman 68,30 ha/m2. Wilayah ini memiliki curah hujan 2000 mm, dengan jumlah hujan 4 bulan, dan suhu rata-rata harian 32˚C.
3.2  Program Kerja Kelurahan Perumnas Wayhalim
Mulai tahun 2007 Pemerintah Indonesia mencanangkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang terdiri dari PNPM Mandiri Perdesaan, PNPM Mandiri Perkotaan serta PNPM Mandiri wilayah khusus dan desa tertinggal. PNPM Mandiri Perdesaan adalah program untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan. Pendekatan PNPM Mandiri Perdesaan merupakan pengembangan dari Program Pengembangan Kecamatan (PPK), yang selama ini dinilai berhasil.



PNPM yang telah diterima oleh kelurahan ini diantaranya ketersediaannya sumur bor dan perbaikan jalan. Sumur bor bertujuan untuk menyediakan kebutuhan air bagi masyarakat yang membutuhkannya. Sedangkan perbaikan jalan bertujuan untuk memperlancar aktifitas masyarakat dikelurahan tersebut tanpa ada keluhan jalan yang rusak.
Selanjutnya program PKK atau Pembinaan Kesejahteraan Keluarga yang biasanya dilakukan adalah kegiatan pengajian rutin bersama bapak walikota dilaksanakan 2 kali dalam sebulan. Pengadaan Posyandu untuk bayi, balita, ibu hamil, dan lansia. Bergotong royong membangun rt/lingkungannya menjadi lebih baik biasanya dilakukan 1 kali dalam seminggu. Kegiatan lainnya yang sangat penting adalah rapat ketua rt setiap sebulan sekali. Untuk membahas berbagai keluhan masyarakat dan bersama-sama mencari solusinya.

Pembuatan surat-surat keperluan warga seperti KTP, SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu), Pembuatan SKBN (Surat Keterangan Belum Nikah), keterangan domisili, dan lain-lain. Untuk pembuatan surat-surat biasanya harus disertai bukti pembayaran pajak PBB, maka dari itu persoalan pajak sangat ditekankan. Dalam hal ini keterlibatan warga untuk melakukan kegiatan dikelurahan ini sangat besar, karena kelurahan ini sangat menjunjung rasa kebersamaan bersama warganya. Selain itu, wargapun sangat antusias menerima setiap  kegiatan yang akan dilaksanakan. Bahkan warga Perumnas Way Halim sering mengikuti lomba-lomba khususnya dibidang olahraga meskipun hanya sebatas tingkat kecamatan.
3.3  Hasil dan Pembahasan
Peranan Pekerja dalam pengembangan masyarakat menurut Zatrow dan Siporin
Zastrow (1999 :14-15) dalam Mahaneni menyampaikan beberapa peran pekerja sosial secara umum. Berkaitan dengan praktek pekerjaan sosial dalam pengembangan sosial masyarakat, maka beberapa peran tersebut yang sesuai antara lain :
  1. Pemungkin (enabler). Sebagai pemungkin, pekerja sosial membantu sasaran dalam menyampaikan kebutuhannya, menilai dan mengenali masalahnya, menggali strategi untuk penyelesaian masalah, memilih dan mengaplikasikan strategi yang sesuai, dan mengembangkan kapasitas yang dimilikinya yang sesuai dengan  permasalahannya secara efektif.
  2. Perantara (broker). Sebagai perantara, pekerja sosial membantu sasaran dalam menghubungkan dengan sumber-sumber pelayanan yang tersedia, yang sesuai dengan kebutuhan sasaran.
  3. Tenaga ahli (expert). Sebagai tenaga ahli, pekerja sosial memberikan bantuan tehnis yang berupa saran atau nasehat tentang cara pemecahan masalah yang dihadapi.
  4. Perencana sosial (social planner). Sebagai perencana sosial, pekerja sosial melakukan upaya-upaya penyusunan rencana untuk memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalah.
  5. Pembela (advocate). Sebagai pembela, pekerja sosial bertindak selaku wakil sasaran yang membela kepentingan sasaran.
  6. Aktivis (activist). Sebagai aktivis, pekerja sosial merupakan penggerak bagi masyarakat untuk melakukan suatu kegiatan.

Menurut Jim Ife,2002, dalam cahyo 2012 peran pekerja sosial antara lain:

  1. Peranan Fasilitatif
Peranan praktek yang dikelompokan ke dalam peranan fasilitatif merupakan peranan yang dicurahkan untuk membangkitkan semangat atau memberi dorongan kepada individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat untuk menggunakan potensi dan sumber yang dimiliki untuk meningkatkan produktivitas dan pengelolaan usaha secara efisien. Melakukan mediasi dan negosiasi, yaitu pekerja sosial memerankan diri sebagai mediator dalam pemanfaatan lahan dengan pihak lain untuk memperluas aktivitas kerjasama dengan menguntungkan pihak-pihak yang terlibat. Memberikan support/dukungan, yaitu memberikan dukungan untuk memperkuat, mengakui dan menghargai nilai yang dimiliki oleh individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat, menghargai kontribusi dan kerja mereka. Dukungan ini dapat bersifat formal dan informal. Membangun consensus dengan sesama pihak untuk melakukan kerjasama dalam rangka pengembangan potensi individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat. Memfasilitasi individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat dalam meningkatkan produktivitas dan pemasaran hasil produksi.

  1. Peranan Educational
Pekerja sosial memainkan peranan dalam penentuan agenda, sehingga tidak hanya membantu pelaksanaan proses peningkatan produktivitas akan tetapi lebih berperan aktif dalam memberikan masukan dalam rangka peningkatan pengetahuan, keterampilan serta pengalaman bagi individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat. Peran pendidikan ini dapat dilakukan dengan peningkatan kesadaran, memberikan informasi, mengkonfrontasikan, melakukan pelatihan bagi individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat.

  1.  Peranan-peranan Representasional
Pekerja sosial melakukan interaksi dengan badan-badan di masyarakat yang bertujuan bagi kepentingan individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat. Peranan ini dilakukan, antara lain dengan : mendapatkan sumber-sumber dari luar tetapi dengan berbagai pertimbangan yang matang, seperti bantuan modal usaha, pelatihan pengembangan potensi dan produktivitas  dari berbagai donator. Melakukan advokasi untuk membela kepentingan-kepentingan individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat seperti mendukung upaya implementasi program dan berupaya merealisasikan program tersebut. Memanfaatkan Media Masa untuk memperkenalkan hasil produksi. Selain itu juga bertujuan menerima dukungan dari pihak lain yang lebih luas; membuka jaringan kerja, dengan mengembangkan relasi dengan berbagai pihak, kelompok dan berupaya mendorong mereka untuk turut serta dalam upaya pengembangan potensi, seperti pemerintah, pengusaha, dan masyarakat’ selain itu pula, pekerja sosial berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan stakeholder.

  1. Peranan Teknis
Di sini pekerja sosial melakukan pengumpulan dan analisis data,  kemampuan menggunakan komputer, kemampuan melakukan presentasi secara verbal maupun tertulis, manajemen serta melakukan pengendalian finansial, dan melakukan need assessment terhadap pengembangan potensi individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat. Peran-peran ini dapat dilakukan  pekerja sosial bersama individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat melakukan mendapatkan informasi dan data yang dapat digunakan baik untuk mengundang perhatian dari stakeholders untuk mengembangkan potensi tetapi juga membantu mempromosikan.

Dengan demikian, pekerjaan sosial  memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan potensi individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat. Dalam kegiatan pengembangan masyarakat, peran seorang pekerja sosial merupakan hal yang sangat penting karena akan menyangkut ketercapaian tujuan dari pelaksanaan program yang telah direncanakan. Jika seorang pekerja sosial memiliki peranan, maka proses pengembangan masyarakat akan berjalan dengan mudah dan tujuan yang direncanakan pun dapat tercapai. Kelurahan Perumnas Wayhalim menggunakan peran  perencana sosial (social planner) dan peranan educational. Sebagai perencana sosial, pekerja sosial melakukan upaya-upaya penyusunan rencana untuk memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalah. Sedangkan menurut peranan educational, pekerja sosial memainkan peranan dalam penentuan agenda, sehingga tidak hanya membantu pelaksanaan proses peningkatan produktivitas akan tetapi lebih berperan aktif dalam memberikan masukan dalam rangka peningkatan pengetahuan, keterampilan serta pengalaman bagi individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat. Peran pendidikan ini dapat dilakukan dengan peningkatan kesadaran, memberikan informasi, mengkonfrontasikan, melakukan pelatihan bagi individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat. Dua peranan tersebut dirasa efektif jika dihubungkan dengan program kerja yang ada di Kelurahan Perumnas Wayhalim.




KESIMPULAN


Adapun kesimpulan yang didapat dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:


  1. Peranan pekerja dalam pengembangan masyarakat menurut Zatrow dan Siporin adalah pemungkin (enabler), perantara (broker), tenaga ahli (expert), perencana sosial (social planner), pembela (advocate), aktivis (activist). Sedangkan menurut Jim Ife, peran pekerja sosial antara lain peranan fasilitatif, peranan educational, peranan-peranan representasional, peranan teknis.
  2. Kelurahan Perumnas Wayhalim menggunakan peran  perencana sosial (social planner) dan peranan educational.

















DAFTAR PUSTAKA



Cahyo, Wawa. 2012. Pengertian,fungsi, dan peranan pekerja sosial. http://wawachayoo.blogspot.co.id/. Diakses tanggal 17 Mei 2016 pukul 20.31 WIB


Mahaneni. 2013. Peran pekerja sosial dalam pengembangan masyarakat. http://mahaneni.blogspot.co.id/2013/09/peran-pekerja-sosial-dalam-pengembangan.html. diakses tanggal 17 Mei 2016 pukul 20.00 WIB