BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kulit Durian
Buah durian yang
berasal dari pohon durian (Durio zibethinus Murr) banyak tumbuh di hutan maupun
di kebun milik penduduk. Ciri buahnya, bentuknya besar bulat/oval dengan aroma
rasa, baunya khas dan menjadi buah primadona yang banyak disukai masyarakat Indonesia, tak terkecuali
masyarakat Lampung dan sekitarnya. Kulit buah yang keras dan tebal yang
mencapai hampir seperempat bagian dari buahnya tersebut merupakan bagian yang
dibuang begitu saja sampai akhirnya menjadi busuk.. Durian
terdiri dari tiga bagian yaitu daging buah sekitar 20-35 %, biji 5-15% dan
kulit yang mencapai 60-75% dari total berat buah durian. Kulit durian merupakan
bagian terbesar dari buah durian yang
selama ini hanya dibuang dan sampai saat ini belum banyak teknologi untuk
memanfaatkan limbah kulit durian. Kulit durian secara proporsional
mengandung unsur Selulose (50-60%), Lignin (5%), Pati (5%), dan Unsur organik
lain (30-40%). Kulit durian memiliki nilai kalori sebanyak 3786.95 kal/gr
dengan kadar abu rendah sekitar 4%. Kulit durian dapat digunakan sebagai energi
alternatif yang berupa briket. (Poonkasem, 1999).
2.2 BriketBriket
merupakan bahan bakar yang diubah bentuk, ukuran, kerapatan, dan tekanannya,
sehingga menjadi produk yang lebih praktis penggunanya. Sehingga cocok
digunakan untuk industri makanan, ataupun industri-industri lain baik
berskala rumah tangga maupun besar. Briket mampu meggantikan sebagian dari
kegunaan bahan bakar minyak maupun gas dalam hal pengeringan, pembakaran dan
pemanasan. Saat ini dipasaran telah tersedia berbagai jenis briket misalnya
briket batubara, briket arang dan sebagainya. Pembuatan briket arang dari limbah indutri pengolahan kayu
dilakukan dengan cara penambahan perekat tapioka, dimana bahan baku diarangkan
terlebih dahulu kemudian dihaluskan, dicampur perekat dan dicetak (kempa
dingin) dengan sistem hidraulik manual selanjutnya dikeringkan (Pari, 2012).
2.3
Manfaat Dan Standar Briket Buatan Indonesia
Menurut Yudanto
dan Kartika (2009) briket bioarang mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan
kayu biasa (konvensional), antara lain: (1) Panas yang dihasilkan oleh briket
bioarang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kayu biasa dan nilai kalor
dapat mencapai 5.000 kalori. (2) Briket bioarang bila dibakar tidak menimbulkan
asap maupun bau, sehingga bagi masyarakat ekonomi lemah yang tinggal di
kota-kota dengan ventilasi perumahannya yang kurang mencukupi, sangat praktis
menggunakan briket bioarang. (3) Teknologi pembuatan briket bioarang sederhana
dan tidak memerlukan bahan kimia lain kecuali yang terdapat dalam bahan briket
itu sendiri (Sulistyanto, 2007)
Adapun sifat
fisik dan kimia briket buatan beberapa negara menurut Rusito (2011) dalam Sari
dan Rita (2012) dapat dilihat pada Tabel 1.Tabel1. Standar
Briket Buatan di Indonesia
Sifat
|
SNI
briket buatan
|
Kadar
air (%)
|
7,57-10
|
Kadar
abu (%)
|
10
|
Kerapatan
(gr/cm3)
|
0,59
|
Nilai
Kalor (kal/gr)
|
5600
|
Kuat
tekan (kg/cm2)
|
50
|
I cannot thank lemeridian funding service enough and letting people know how grateful I am for all the assistance that you and your team staff have provided and I look forward to recommending friends and family should they need financial advice or assistance @ 1,9% Rate for Business Loan .Via Contact : . lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.com. WhatsApp...+ 19893943740. Keep up the great work.
BalasHapusThanks, Busarakham.