Selasa, 17 Mei 2016

LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN KEDELAI (SUSU BUBUK KEDELAI)



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Kedelai termasuk dalam famili Leguminosae, subfamili Papilinoideae, genus Glycine, dan memiliki nama latin Glycine max. Kedelai merupakan tanaman merambat, buahnya berbentuk polong dengan jumlah biji 1-4 butir per polong. Polong kedelai berwarna kuning kecokelatan dan kulitnya berbulu bila sudah kering, polong mudah pecah dan melentingkan bijinya. Biji kedelai berbentuk bulat lonjong. Berat biji kedelai bermacam-macam. Kedelai dikatakan berbiji besar bila bobot 100 bijinya lebih dari 13 g, berbiji sedang bila bobot 100 bijinya 11-13 g, dan berbiji kecil bila bobot 100 bijinya antara 7-11 g.


Di Indonesia, kedelai digolongkan berdasarkan umur dan warna bijinya. Warna biji kedelai dibagi menjadi 4 macam, yaitu kuning, hitam, cokelat, dan hijau. Kedelai yang biasa digunakan oleh pengrajin tempe sebagai bahan baku utama adalah kedelai kuning perbedaan yang ada pada warna kedelai disebabkan oleh pigmen yang dikandungnya. (Wirakusumah. 2005)
Proses pengolahan kedelai menjadi berbagai makanan pada umumnya merupakan proses yang sederhana, dan peralatan yang digunakan cukup dengan alat-alat yang biasa dipakai di rumah tangga. Banyak produk makanan yang dibuat dari bahan baku kedelai, di antaranya adalah susu kedelai yang dibuat dari ekstrak kedelai. Kadar protein dan komposisi asam amino serta lemak dalam susu kedelai hampir sama dengan susu sapi. Komposisi itu bergantung pada varietas kedelai dan cara pengolahannya. (Anam Khoirul. 2012)
B.  Maksud dan Tujuan
Maksud           : mengetahui proses pembuatan susu kedelai
Tujuan             : mengetahui pengolahan kedelai menjadi susu kedelai
C.  Prinsip Percobaan

Pembuatan susu bubuk kedelai yang diawali dengan sortasi biji kedelai lalu direndam kemudian pencucian dan pengupasan kulit kedelai lalu dilakukan perebusan selama 30 menit. Kemudian kedelai digiling dan disaring untuk mendapatkan susu kedelai, lalu susu dimasak kurang lebih 900C dan ditambahkan maltodekstrin 10 % sebagai pengisi serta dikeringkan dengan menggunakan metode pengeringan spray dryer. Selanjutnya dikemas dan diberi label.
D.  Manfaat Percobaan
Agar Mahasiswa dapat mengetahui proses pengolahan kedelai menjadi susu kedelai serta dapat memberikan nilai tambah pada kedelai.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.      Teori Umum
Sejak berabad-abad lalu, banyak makanan berbasis kedelai telah dikembangkan dan digunakan oleh masyarakat Cina sebagai bagian dari diet mereka. Banyak juga yang telah diadaptasi dan diperluas penggunannya oleh bangsa Barat, diantaranya adalah susu kedelai. Di negara-negara Barat, susu kedelai digunakan untuk mengatasi malnutrisi pada bayi dan orang dewasa yang menderita alergi, diabetes, dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan pola makan. Susu kedelai dikenal sebagai minuman kesehatan berasal dari pengolahan biji kedelai dengan menggunakan air panas. Susu kedelai adalah produk yang berasal dari ekstrak biji kacang kedelai dengan air atau larutan tepung kedelai dalam air, dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain serta bahan tambahan makanan lain yang diizinkan.
Pengawetan bahan makanan dengan menurunkan kadar air telah dilakukan sejak lama. Secara tradisional, pengeringan dilakukan dengan bantuan sinar matahari tetapi sekarang telah dikembangkan menggunakan berbagai macam metode. Selama pengeringan, bahan makanan kehilangan kadar airnya, menyebabkan kadar zat gizi dalam massa yang tertinggal menjadi lebih tinggi. (Panduan Praktikum Teknologi Makanan dan Minuman. 2014)
Susu kedelai adalah minuman yang terbuat dari kacang kedelai. sebuah emulsi stabil minyak, air, dan protein, diproduksi dengan merendam kedelai kering dan menggiling mereka dengan air. Susu kedelai mengandung proporsi yang sama dari protein susu sapi sekitar 3,5 %, juga 2 % lemak, 2,9 % karbohidrat dan 0,5 % abu. Susu kedelai dapat dibuat di rumah atau dengan mesin susu kedelai.
Susu kedelai memiliki kadar protein dan komposisi asam amino yang hampir sama dengan susu sapi. Keunggulan lain dari susu kedelai dibandingkan susu sapi adalah tidak mengandung kolesterol sama sekali. Namun, kandungan kolesterol pada susu sapi masih tergolong sangat rendah jika dibandingkan bahan pangan hewani lainnya. Susu kedelai mulai populer dikalangan banyak masyarakat sebagai pilihan baru selain susu sapi. Susu kedelai mudah didapat dan murah harganya. Kandungan protein dalam susu kedelai dipengaruhi oleh varietas kedelai, jumlah air yang ditambahkan, jangka waktu dan kondisi penyimpanan, serta perlakuan panas. Semakin banyak jumlah air yang digunakan untuk mengencerkan susu, maka akan semakin sedikit kadar protein yang diperoleh. (Eemoo- Esprit. 2010)

B.       Prosedur Kerja
1.      Tahap pertama yang dilakukan dalam pembuatan susu kedelai adalah dilakukannya sortasi pada biji kedelai tidak cacat, tidak terserang hama, tidak keriput maupun busuk untuk menghasilkan susu kedelai yang enak.
2.      Setelah itu biji kedelai utuh direndam dalam air dengan perbandingan kedelai : air = 1 : 3. Perlakuan ini berfungsi untuk melunakkan biji kedelai serta mengurangi rasa langu.
3.      Biji kedelai yang telah direndam dilakukan pencucian dan pengupasan kulit pada kedelai.
4.      Lalu dilakukan perebusan biji kedelai untuk melunakkan biji dan melemahkan kegiatan enzim lipoksigenase. Lama perebusan sekitar 30 menit.
5.      Tahap selanjutnya adalah proses penggilingan biji kedelai dengan perbandingan kedelai : air = 1 : 3.
6.      Bubur kedelai yang dihasilkan kemudian disaring untuk mendapatkan susu kedelai.
7.      Kemudian susu kedelai tersebut dilakukan pemasakan namun tidak sampai mendidih pada suhu ± 90°C.
8.      Lalu ditambahkan ekstrak jahe dengan konsentrasi 3% serta maltodekstrin 10% sebagai pengisi.
9.      Tahap terakhir adalah pengeringan susu kedelai dengan menggunakan pengering spray dryer dengan suhu inlet 110°C dan outlet 60°C.
10.  Susu bubuk kedelai jahe tersebut dikemas dengan menggunakan pembungkus aluminium foil.







BAB III
METODE PERCOBAAN
A.  Alat dan Bahan
1.      Alat
·      Baskom
·      Saringan
·      Blender
·      Gelas ukur
·      Timbangan
·      Termometer
·      Panci
·      Ayakan
·      Kompor
·      Spray dryer
2.      Bahan
·      Kacang kedelai 1 kg
·      Jahe
·      Gula 100-200 g
·      Garam 15 g
·      Maltodekstrin 10%

B.  Cara Kerja
1.      Siapkan alat dan bahan
2.      Lakukan sortasi pada biji kedelai
3.      Setelah itu biji kedelai direndam dalam air dengan perbandingan kedelai : air = 1 : 3
4.      Kemudian dicuci dan dikupas, dipisahkan dengan kulitnya
5.      Lalu direbus sekitar 30 menit
6.      Setelah itu diblender
7.      Lalu disaring
8.      Kemudian dimasak namun tidak sampai mendidih pada suhu ± 90°C
9.      Lalu ditambahkan ekstrak jahe 3% serta maltodekstrin 10% sebagai pengisi
  




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.  Data Pengamatan
Hasil pengamatan disajikan dalam bentuk gambar:

B.  Pembahasan
Susu kedelai sering ditemui karena memang banyak penjual yang menjualnya baik melalui kios atau keliling. Pembuatannya sangat sederhana dan mudah. Meski biasanya jika bikin sendiri di rumah susunya akan berbau langu, tapi apabila diberi campuran susu kental manis rasanya akaan berubah menjadi sangat nikmat. (Anam Khoirul. 2012)
Susu kedelai merupakan minuman yang bergizi tinggi, terutama karena kandungan proteinnya. Selaitu susu kedelai juga mengandung lemak, karbohidrat, kalsium, phosphor, zat besi, provitamin A, Vitamin B kompleks (kecuali B12), dan air.
Pada pengolahan susu kedelai ini, tahap pertama Dilakukan sortasi dari biji kedelai yang tidak cacat, tidak terserang hama, tidak keriput, dan tidak busuk. hal ini dimaksudkan agar dapat menghasilkan olahan produk susu kedelai yang berkwalitas. kemudian dilakukan perendaman biji kedelai selama kurang lebih 12 jam atau semalam. hal ini di maksudkan agar memudahkan dalam melakulakan pengelupasan kulit dari biji kedelai. namun karena keterbatasan waktu dalam percobaan kali ini, perendaman biji kedelai hanya di lakukan selama kurang lebih 1 jam atau sampai kulit dari biji kedelai bisa terkelupas. kemudian selanjutnya di lakukan pencucian dari biji kedelai yang telah di kupas. hal ini di maksudkan agar biji kedelai bebas dari kotoran dan mikroorganisme lainnya sehingga menghasilkan susu kedelai yang berwarna putih. kemudian biji kedelai di rebus dengan air selama 30 menit yang di maksudkan agar menonaktifkan enzim lipoksigenase yang dapat menyebabkan langu dan juga sebagai tahap untuk melunakkan biji kedelai sehingga memudahkan dalam proses selanjutnya. kemudian biji kedelai ditiriskan dengan maksud agar biji kedelai terpisan dengan air perebusan yang bercampur dengan enzim. selanjutnya biji kedelai diblender dengan perbandingan kedelai : air (1:3). di maksudkan agar mendapatkan sari-sari dari biji kedelai. kemudian di lakukan penyaringan untuk memisahkan susu kedelai dengan residunya. selanjutkan susu kedelai dipanaskan dengan suhu kurang lebih 900 C. di maksudkan agar mendapatkan olahan yang baik dan tidak merusak protein dari susu kedelai. kemudian di kemas pada wadahnya dan di beri label.
pada percobaan kali ini, pengolahan biji kedelai bukan menghasilkan susu bubuk kedelai melainkan susu kedelai cair, karena tahap Spray Dryer tidak di lakukan yang disebabkan  keterbatasan waktu. namun pada percobaan kali ini Hasil susu kedelai  yang diperoleh sangat baik mulai dari rasa dan penampilan yang tidak jauh berbeda dengan susu kedelai yang ada dipasaran.




















BAB V
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa:
1.      Susu kedelai adalah minuman yang terbuat dari kacang kedelai. sebuah emulsi stabil minyak, air, dan protein, diproduksi dengan merendam kedelai kering dan menggiling mereka dengan air.
2.      Langu adalah rasa khas kedelai mentah, yang umumnya tidak disenangi oleh berbagai golongan masyarakat. Timbulnya rasa langu disebabkan oleh kerja enzim lipoksigenase yang terdapat dalam biji kedelai

B.  Saran
Diharapkan agar setiap praktikan dapat aktif dalam percobaan pembuatan susu kedelai sehingga dalam pembuatannya dapat berjalan dengan baik dan efisien.











DAFTAR PUSTAKA
S. Wirakusumah, Dra. Emma. 2005. Tempe makanan “super” asli indonesia. Jakarta : Penebar Swadaya
Panduan Praktikum Teknologi Makanan dan Minuman 2014
Anam Khoirul. 2012. Membuat Susu Kedelai. arulaja22.blogspot.com/. Di akses 24 November 2012
Eemoo-esprit. 2010. Kandungan Gizi Susu Kedelai. eemoo-esprit.blogspot.com/2010/10. Di akses 11 Oktober 2010

Yeast Khamir. 2010. Maltodekstrin. Yisluth.wordpress.com/2010/10/17. Di akses 17 Oktober 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar