APLIKASI
SPRAYER
(Laporan Alat dan Mesin Pertanian)
DYAH
ISWORO
1314071017
LABORATORIUM
DAYA ALAT DAN MESIN PERTANIAN
JURUSAN
TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
MEI
2015
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Pada budidaya tanaman pertanian, diperlukan beberapa tahap hingga pada
akhirnya mencapai proses panen dan proses pasca panen. Dalam proses-proses
tersebut yang merupakan proses awal adalah pengolahan lahan (soil tillage).
Pada proses ini berfungsi untuk menggemburkan tanah, menghilangkan
kotoran-kotoran dan sampah pada tanah. Proses pengolahan lahan meliputi tahap
pembajakan dan penggaruan.
Setelah dilakukannya pengolahan tanah seperti yang pernah
dilakukan pada praktikum sebelumnya maka selanjutnya adalah penanaman, tanaman
tidak tumbuh begitu saja namun perlu perawatan dengan menggunakan sprayer, kita
bisa melakukan perawatan tanaman.
Oleh karena itu pada laporan saya kali ini akan membahas
tentang pengaplikasian sprayer.
B.
Tujuan
tujuan dari praktikum ini adalah
- Mahasiswa mampu mengenal sprayer.
- Mahasiswa mampu mengetahui kegunaan sprayer.
- Mahasiswa mampu menggunakan sprayer.
TINJAUAN
PUSTAKA
- Pengertian sprayer
Alat penyemprot (Sprayer)
digunakan untuk mengaplikasikan sejumlah tertentu bahan kimia aktif pemberantas
hama penyakit yang terlarut dalam air ke objek semprot (daun, tangkai, buah)
dan sasaran semprot (hama-penyakit). Efesiensi dan
efektivitas alat semprot ini ditentukan oleh kualitas dan kuantitas bahan aktif tersebut
yang terkandung didalam setiap butiran larutan tersemprot (droplet) yang
melekat pada objek dan sasaran semprot. Sprayer adalah alat/mesin yang berfungsi untuk memecah suatu cairan,
larutan atau suspensi menjadi butiran cairan (droplets) atau spray. Sprayer merupakan alat aplikator pestisida yang sangat diperlukan dalam
rangka pemberantasan dan pengendalian hama & penyakit tumbuhan. Sprayer juga didefinisikan
sebagai alat aplikator pestisida yang sangat diperlukan dalam rangka pemberantasan dan
pengendalian hama & penyakit tumbuhan. Kinerja sprayer sangat ditentukan kesesuaian ukuran
droplet aplikasi yang dapat dikeluarkan dalam satuan waktu tertentu sehingga
sesuai dengan ketentuan penggunaan dosis pestisida yang akan disemprotkan.
- Fungsi sprayer
Fungsi utama sprayer adalah untuk
memecahkan cairan yang disemprotkan menjadi tetesan kecil (droplet) dan
mendistribusikan secara merata pada objek yang dilindungi.
Kegunaan khusus sprayer sebagai
berikut:
- Menyemprotkan insektisida untuk mencegah dan memberantas hama.
- Menyemprotkan fungisida untuk mencegah dan memberantas penyakit.
- Menyemprotkan herbisida untuk mencegah dan memberantas gulma.
- Menyemprotkan pupuk cairan.
- Menyemprotkan cairan hormon pada tanaman untuk tujuan tertentu.
Fungsi lainnya dari nozzle adalah
:
- Menentukan ukuran butiran semprot (droplet size)
- Mengatur flow rate (angka
curah)
- Mengatur distribusi semprota, yang dipengaruhi oleh Pola semprotan,
Sudut semprotan, dan Lebar semprotan
METODELOGI
A.
Waktu dan tempat praktikum
Praktikum alat dan
mesin pertanian ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 18 Mei 2015 di
Laboratorium Daya Alat dan Mesin Pertanian
B.
Alat dan bahan praktikum
Alat yang kami
gunakan dalam praktikum ini adalah sprayer , pensil, kertas, stopwatch, kamera
dan bahannya adalah air.
HASIL
PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN
- Hasil praktikum
Dari praktikum yang telah kami lakukan maka hasil dari tekanan dan ukuran
volume adalah
Vvol = 1500 ml = 1,5 l
q = 103 kali pompa
T = 7 menit 32 detik = 452 detik
Dari data diatas maka kita dapat menghitung Vkec. Sprayer dalam
mengeluarkan air tersebut.
- Pembahasan
Sprayer diisi dengan air sebanyak 1500 ml, selanjutnya dilakukan pemompaan
sebanyak yang kita inginkan sampai tidak bisa dipompa lagi. Kelompok saya
melakukannya sebanyak 103 kali. Selama 7 menit 32 detik. Selanjutnya dihitung
kecepatan air keluar jika dilakukan 1 kali pompa dan hasilnya adalah 0,00193
l/mnt.
Sprayer untuk keperluan pertanian dikenal dengan 3
jenis sprayer, yakni knapsack
sprayer, motor sprayer, dan CDA sprayer.
a.
Knapsack Sprayer
Knapsack sprayer atau dikenal
dengan alat semprot punggung. Sprayer ini paling
umum digunakan oleh petani hampir
di semua areal pertanian padi, sayuran, atau
diperkebunan. Prinsip kerjanya adalah Larutan dikeluarkan dari tangki akibat dari adanya
tekanan udara melalui tenaga pompa yang dihasilkan oleh gerakan tangan penyemprot. Pada waktu gagang
pompa digerakan,
larutan keluar dari tangki menuju tabung udara sehingga tekanan di dalam tabung
meningkat. Keadaan ini menyebabkan larutan pestisida dalam tangki dipaksa
keluar melalui klep dan selanjutnya diarahkan oleh nozzle bidang sasaran
semprot. Tekanan udara yang dihasilkan oleh pompa diusahakan konstant, yaitu
sebesar 0,7 – 1,0 kg/cm2 atau 10-15 Psi. Tekanan sebesar itu diperoleh dengan
cara mempompa sebanyak 8 kali. Untuk menjaga tekanan tetap stabil, pemompaan
dilakukan setiap berjalan 2 langkah pompa harus digerakan sekali naik-turun.
Kapasitas tangki knapsack sprayer bervariasi berkisar antara 13, 15, 18, 20
tergantung mereknya. Contoh knapsack sprayer antara lain Merek Solo, Hero, CP
5, Matabi, Berthoud, dan PB.
b.
Motor Sprayer
Sprayer jenis ini mengunakan
mesin sebagai tenaga penggerak pompanya yang
berfungsi untuk mengeluarkan
larutan dalam tangki. Cara penggunaan motor sprayer bervariasi tergantung jenis
dan mereknya, antra lain digendong di punggung, ditarik dengan kendaraan, diletakan di atas tanah, dibawa pesawat terbang, dan sebagainya. Contoh motor sprayer
adalah mist blower power sprayer, dan boom sprayer. Keuntungan dengan menggunakan motor sprayer
terutama kapasitasnya sangat luas dengan waktu yang relatif singkat, dapat menembus gulma sasaran walaupun
sangat lebat dan minim tenaga kerja.
Kelemahannya antara lain:
- Harganya relatif mahal dan biaya pengoprasian serta perawatannya yang
juga mahal.
- Tidak dianjurkan pada tanaman yang masih muda karena dikhawatirkan
drift merusak tanaman.
- Motor sprayer harus dirawat
secara rutin meliputi servis, penggantian suku cadang, dll.
c.
CDA Sprayer
Berbeda dengan 2 jenis sprayer
sebelumnya, CDA sprayer tidak menggunakan
tekanan udara untuk menyebarkan
larutan semprot ke bidang semprot sasaran, melainkan berdasarkan gaya grafitasi dan putaran
piringan.Cara kerjanya adalah: larutan mengalir dari tangki melalui selang
menuju nozzle, diterima oleh putaran piringan bergerigi (spining disc), dan
disebarkan ke arah bidang sasaran. Putaran piring digerakan oleh dinamo dengan
sumber tenaga bater 12 volt. Putaran piringan sebesar 2.000 rpm dan butiran yang keluar seragam dengan ukuran
250 mikron. Ukuran 250 mikron merupakan ukuran optimal untuk membasahi
permukaan gulma. Berdasarkan keseragaman bentuk butiran yang dihasilkan maka alat semprot
ini disebuat CDA (controlled Droplet Application). Contoh CDA sprayer antara
lain: Mikron herbi 77, Samurai, dan Bikrky. Sprayer
dikelompokan berdasarkan tenaga penggerak dan jenis pompa sprayer :
1)
Berdasarkan tenaga penggerak
a)
Sprayer dengan Penggerak Tangan (Hand Operated
Sprayer)
·
Atomizer (Hand sprayer)
·
Sprayer otomatis (Compressed air sprayer)
·
Sprayer semi otomatis (Knapsack sprayer)
·
Bucket sprayer
·
Barrel sprayer
·
Wheel barrow sprayer
·
Slide pump sprayer
b)
Sprayer Bermotor (Power Sprayer)
·
Hydraulic sprayer
·
Blower sprayer
·
Hydro pneumatic sprayer
·
Aerosol generator
2)
Berdasarkan pompa sprayer
a)
Pompa tekanan
udara yaitu memompa udara ke dalam tangki cairan dan menekan cairan
ke nozzle.
·
Sprayer otomatis (Compressed air sprayer)
·
Hydro pneumatic sprayer
b)
Pompa cairan yaitu memompa cairan langsung ke nozzle.
Sprayer semi otomatis
·
Bucket sprayer
·
Barrel sprayer
·
Wheel barrow sprayer
·
Slide pump sprayer
·
Power hydraulic sprayer
c)
Pompa penghembus udara
·
Atomizer (Hand sprayer)
·
Power blower sprayer
Adapun jenis-jenis sprayer yang digunakan di
lapangan yaitu :
a)
Home hold sprayer (untuk kebutuhan rumah tangga)
b)
Knapsack-sprayer
dengan pompa udara tekan
c)
Knapsack-sprayer
bertekanan konstan dengan pompa plunyer
d)
Bucket sprayer (sprayer ember)
e)
Barrel sprayer (sprayer tong), dan Wheel barrow
sprayer (sprayer beroda)
Spesifikasi Handsprayer
Secara umum spesifikasi alat
penyemprot meliputi data teknis mengenai :
Volume
tangki : 10 – 20 L
Kapasitas
tangki : 8 – 16 L
Kekuatan tangki : 10 – 15 kg / cm2 ( 140 – 200 psi)
Bahan konstruksi : plat logam anti karat
Bagian-bagian
utama sprayer secara umum meliputi nozzle, pompa, pipa penyalur, saringan,
tangki cairan dan sebagian dilengkapi dengan alat pengukur tekanan serta klep
pengatur semprotan. Dari bagian-bagian di atas, nozzle meruapakan bagian yang
terpenting.
Nozzle adalah bagian sprayer yang
menentukan karakteristik semprotan ; yaitu pengeluaran, sudut penyemprotan,
lebar penutupan, pola semprotan, dan pola penyebaran yang dihasilkan. Nozzle
dibuat dalam bermacam-macam disain. Setiap tipe butiran cairan yang khas
dihasilkan oleh nozzle yang khas sesuai dengan kebutuhan.
- Tipe-tipe nozzle :
- Centrifugal nozzle yaitu bentuk
nozzle yang paling banyak dijumpai, dibuat dengan sudut penyemprotan yang
lebar dan dengan berbagai model pola penyemprotan dan kapasitas.
- Flooding nozzle yaitu menghasil
semprotan dengan model semburan. Nozzle ini disebut juga fan spray nozzle.
- Two-fluid atomizer yaitu
menghasilkan droplet yang sangat halus dan menghindarkan pemborosan
cairan, tetapi membuthkan tenaga yang lebih besar daripada tipe-tipe yang
lain.
- Rotary atomizer yaitu digunakan
untuk pekerjaan besar, menyemprotkan cairan dalam jumlah besar dengan gaya sentrifugal dan
mempunyai pola penyebaran 360o.
- Komponen-komponen nozzle :
- Body
- Penyaring
- spuyer (nozzle tips),
dan nozzle cap
- Ada beberapa macam nozzle pada sprayer yaitu :
a.
Hallow cone nozzle
Cara yang menarik ke dalam nozzle
mengalami pemusingan hingga penyebaran butiran cairannya akan berbentuk cincin.
Besar kecilnya ukuran sprayer kecuali ditentukan oleh tekanan yang diberikan
juga ditentukan oleh tekanan yang diberikan juga ditentukan oleh jarak
pemusingan cairannya. Makin panjang lintasan pemusingan yang ditempuh, makin
besar ukuran spray, tetapi makin kecil diameter penyebaran butiran sprayernya.
Keuntungan penggunaan nozzle ini karena dapat diperoleh penyebaran ukuran
butiran spray yang seragam.
b.
Solid-cone nozzle
Nozzle ini merupakan hasil
modifikasi dari hallo cone nozzle. Prinsip pembentukan spray hampir sama dengan
hollo cone nozzle tetapi pada solid cone nozzle diberikan tambahan internal
axiat jet yang tepat ukurannya yang akan memukul cairan di dalam nozzle yang
sedang berputar. Dengan pemukulan tersebut cairannya akan menjadi makin
turbulance dan aliran cairannya menjadi hancur, meninggalkan nozzle dalam
bentuk butiran spray, dengan penyebarannya akan berbentuk lingkaran penuh.
c.
Fan type nozzle
Type ini dibuat dengan jalan
membuat potongan halus atau saluran yang menyilang permukaan luar dari arifice
plate (plat tarikan). Bentuk tersebut menyebabkan cairan yang meninggalkan
nozzle akan berupa lembaran tipis seperti kipas, yang kemudian akan pecah
menjadi butiran-butiran spray, dengan penyebarannya akan berbentuk elips penuh.
Kelemahan nozzle ini mempunyai ukuran butiran cairan yang tidak merata.
Terutama pada bagian ujung tepi penyemprotan, terdapat pengumpulan ukuran
butiran yang besar-besar. Nozzle tipe ini kebanyakan dipakai pada sprayer
bertekanan rendah (20-100 psi) untuk pengendalian herba.
Adapun bagian-bagian beserta
fungsi dari masing-masing komponen Knapsack Sprayer tersebut adalah :
- Tangki (tank) merupakan tempat herbisida atau larutan lainnya diisikan. Volumenya
dapat berbedabeda tergantung dengan tipe dari sprayer masing-masing. Dari
bahan plat tahan karat,untuk menampung cairan.
- Pengaduk (agitator) untuk mengaduk larutan herbisida yang ada di dalam tangki. Pengadukan
dimaksukan agar suspensi atau campuran larutan herbisida dapat tersebar
merata dan tidak mengendap, sehingga tidak menyumbat nozzle.
- Unit pompa (pump) yang terdiri dari silinder pompa, dan piston dari kulit. Untuk
memberikan tekanan kepada larutan herbisida, sehingga larutan dapat dikeluarkan
dari tangki dan mengalir melalui selang dan keluar pada nozzle.
- Pengatur tekanan (pressure gauge) untuk mengatur tekanan
terhadap besar kecilnya volume cairan yang dikeluarkan, sesuai dengan
kebutuhan.
- Saringan (strainer) untuk menyaring larutan yang akan dimasukkan ke dalam tangki. Hal ini
dilakukan supaya tidak ada zat lain yang terikut sehingga dapat merusak
dan menyumbat nozzle.
- Penutup untuk menutup tangki, supaya pada saat dikerjakan tidak tumpah dan
untuk menjaga tekanan udara di dalam tangki.
- Tangkai pompa untuk memompa cairan.
- Saluran penyemprot terdiri dari kran, selang karet, katup serta pipa yang bagian ujungnya
dilengkapi nozel.
- Sabuk penggendong digunakan untuk menyandang sprayer pada punggung.
- Selang karet untuk menyalurkan larutan dari tangki ke nozzle.
- Piston pompa
- 12.Katup pengatur aliran cairan keluar dari tangki.
- Katup pengendali aliran cairan bertekanan yang ke luar dari selang
karet.
- Laras pipa penyalur aliran cairan bertekanan dari selang menuju ke
nosel.
- Nozel untuk memecah cairan menjadi partikel halus dan memperhalus larutan
yang dikeluarkan pada saat penyemprotan, sehingga dihasilkan daya jangkau
yang luas dan merata.
Perhatikan dengan teliti
bagian-bagian dari sprayer sebelum penggunaan. Jika terdapat kerusakan pada satu bagian sprayer maka
diharuskan dengan secepatnya untuk memperbaikinya atau gantilah dengan spart
part baru supaya kerusakan tersebut tidak mengakibatkan kerusakan pada bagian
lainnya. Jangan biarkan kerusakan kecil menjadi besar. Hal-hal yang harus sering diperhatikan, yaitu
kurangnya pemberian pelumas yang membuat katup sering macet, seringnya
penggunaan yang membuat spuyer membesar sendiri, sering terjadi aus serta kotor
pada kran atau pengatur, sering terjadi aus pada packing atau segel, waspada
akan terjadinya kebocoran, telitilah pada semua bagian sprayer yang rentan akan
terjadinya kerusakan. Bijaklah dalam pemakaian sprayer yaitu sesuai kegunaannya saja. Jangan
gunakan sprayer untuk keperluan lain, seperti tangki sprayer digoyang dengan
keras agar pelarut tercampur atau memakai stik sprayer untuk mengaduk. Sebaiknya
ketika menyemprot pakailah air bersih sebagai pelarutnya. Setelah selesai
digunakan cucilah sprayer beberapa kali, pertama cuci dengan cara mengocok
dengan air bersih kemudian buang air tersebut, pencucian selanjutnya dengan
membuang airnya melalui spuyer, pencucian terakhir dengan memberi setengah
tutup AERO 810 disertai dengan air bersih, kocok sedikit dan keluarkan melalui
spuyer, buang air sisa yang ada di dalam tangki. Setelah sprayer sudah cukup
kering berilah minyak kelapa sebagai pelumasnya, bagian yang perlu dilumasi
adalah bagian yang melakukan gerakan misalnya piston. Sprayer sudah siap disimpan dengan posisi terbalik ataupun miring. Selalu lakukan perawatan karena tanpa perawatan
sprayer akan lebih mudah rusak.
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas maka
kesimpulan dari laporan ini adalah
- Kecepatan air keluar jika dilakukan 1 kali pompa dan
hasilnya adalah 0,00193 l/mnt.
- Knapsack sprayer atau dikenal dengan alat semprot punggung dengan cara kerjanya larutan
dikeluarkan dari tangki akibat dari adanya tekanan udara melalui tenaga pompa yang dihasilkan oleh
gerakan tangan penyemprot.
- Pada waktu gagang pompa digerakan, larutan keluar dari tangki menuju tabung udara sehingga
tekanan di dalam tabung meningkat. Keadaan ini menyebabkan larutan
pestisida dalam tangki dipaksa keluar melalui klep dan selanjutnya
diarahkan oleh nozzle bidang sasaran semprot.
- Selalu lakukan perawatan karena tanpa perawatan sprayer akan lebih
mudah rusak
- Bagian-bagian utama sprayer secara umum meliputi nozzle, pompa, pipa
penyalur, saringan, tangki cairan dan sebagian dilengkapi dengan alat
pengukur tekanan serta klep pengatur semprotan.
DAFTAR PUSTAKA
- Irwanto, A.K., 1983, Alat dan Mesin Budidaya
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor;
Bogor.
- Purwadi, T., 1999, Mesin dan Peralatan,
Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada; Jogjakarta.
- Sukirno. 1999, Mekanisasi Pertanian,
Fakultas Teknologi Pertanian .Universitas Gadjah Mada
;Jogjakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar